Hai namaku Je, Aku terlahir tidak mempunyai seorang kakak ataupun seorang adik. Jadi, karena itulah aku sering di panggil anak tunggal di lingkungan keluargaku. Menjadi seorang anak tunggal tidak semudah yang difikirkan oleh orang lain, menurut orang lain menjadi anak tunggal itu mudah. Tapi menurutku menjadi seorang "Anak Tunggal" itu tidak mudah karena, semua harapan orang tua diserahkan kepadaku. Seperti yang orang lain fikirkan, mewujudkan suatu harapan itu tidak mudah, apalagi menyangkut dengan masa depan.
Ceritaku dimulai saat aku beranjak remaja saat aku ingin duduk di kelas VII SMP, menurut orang tuaku aku harus melanjutkan sekolahku di sekolah yang favorit, tetapi aku harus menjadi anak kost jika aku melanjutkan sekolah disitu. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Karena aku baru saja beranjak remaja mungkin menurut orang yang memahami ilmu Psikis, saat ini sikap dan cara berfikirku masih labil atau biasa dibilang (belum bisa menentuka). Saat itu aku dengan polosnya tidak menerima tawaran dari orang tuaku yang menawarkan sekolah favorit pilihan nya kepadaku. Jujur saja, saat itu aku tidak ingin berpisah dengan kedua orang tuaku, namanya juga masih anak-anak, pasti tidak ingin ditinggalkan oleh ayah dan ibunya jauh-jauh.
0 komentar:
Posting Komentar